Syafiqah: Menebar Semangat Positif dari Ajang Putra Putri Bulukumba 2025
Meski hanya berada di posisi Runner Up 4 dalam ajang Pemilihan Putra Putri Kabupaten Bulukumba 2025, Syafiqah, siswi SMA Negeri 3 Bulukumba, berhasil mencuri perhatian publik lewat semangat dan tekadnya yang besar untuk membawa perubahan positif di kalangan generasi muda. Remaja yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan literasi ini menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam kontes tersebut bukan semata-mata demi gelar, melainkan sebagai bagian dari misi pribadinya untuk tumbuh serta memberi dampak nyata bagi masyarakat. “Bagi saya, ajang ini adalah wadah pembelajaran, bukan sekadar kompetisi. Saya ingin menjadikan pengalaman ini sebagai batu loncatan untuk terus mengasah potensi,” tutur Syafiqah.
Selama proses karantina, Syafiqah mengaku banyak belajar tentang kerja sama dan toleransi. Bertemu dengan finalis dari berbagai latar belakang membuatnya semakin yakin bahwa perbedaan dapat menjadi kekuatan jika disatukan dengan tujuan yang sama. “Atmosfer karantina itu luar biasa. Kami belajar saling memahami, mendukung, dan tumbuh bersama. Itu bagian terbaik dari seluruh proses ini,” kenangnya.
Menghadapi publik menjadi tantangan tersendiri bagi Syafiqah. Namun, dengan latihan dan refleksi diri, ia berhasil mengubah rasa cemas menjadi kekuatan untuk tampil percaya diri di atas panggung. “Saya sadar, kesempurnaan itu bukan tujuan. Yang terpenting adalah keberanian untuk tampil otentik,” ungkapnya dengan senyum yakin.
Tidak berhenti pada ajang kecantikan dan intelektualitas tersebut, Syafiqah kini merancang langkah baru dengan membentuk komunitas pengembangan diri bagi remaja Bulukumba. Komunitas ini akan berfokus pada penguatan kemampuan public speaking, kepemimpinan, serta karakter dan kreativitas generasi muda. “Generasi muda butuh ruang untuk tumbuh, dan saya ingin menjadi bagian dari ruang itu. Bukan hanya sebagai peserta, tapi sebagai penggerak,” jelasnya.
Bagi Syafiqah, tiga nilai yang ia pegang teguh dalam hidup adalah kejujuran, ketangguhan, dan kerendahan hati. Ia menggambarkan dirinya dengan tiga kata: berani, peduli, dan visioner. Kepada generasi muda lainnya, ia berpesan agar tidak pernah meragukan potensi diri. “Gagal itu bagian dari proses. Yang penting adalah terus mencoba, belajar, dan peduli terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.
Di akhir wawancara, Syafiqah menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya, mulai dari keluarga, pihak sekolah, hingga panitia dan mentor ajang pemilihan. Dukungan mereka menjadi energi positif yang memotivasi dirinya untuk terus berbuat baik dan membawa semangat perubahan bagi generasi muda Bulukumba.
Tinggalkan Komentar