Bulukumba, 14 Oktober 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan yang ke-356, Muhammad Amran Jabal, S.Pd., guru sejarah dari SMA Negeri 3 Bulukumba, turut serta dalam kegiatan Training of Trainer (ToT) Penutur Sejarah Sulawesi Selatan yang diselenggarakan pada 14 hingga 15 Oktober 2025.
Pelatihan ini merupakan program strategis yang bertujuan membekali para pendidik, khususnya guru sejarah, dengan keterampilan menyampaikan sejarah melalui pendekatan budaya tutur. Dengan metode ini, sejarah tidak hanya dipelajari sebagai rangkaian fakta dan peristiwa, tetapi juga disampaikan secara lisan dengan narasi yang lebih hidup dan bermakna bagi peserta didik.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dari kalangan akademisi, budayawan, dan sejarawan yang memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pelestarian sejarah lokal. Materi yang diberikan mencakup teknik mendongeng sejarah (storytelling), pemanfaatan media budaya lokal dalam pembelajaran, hingga strategi penguatan identitas daerah melalui pendidikan.
Menurut panitia penyelenggara, pelatihan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya dan sejarah lokal yang kini semakin terpinggirkan di tengah derasnya arus globalisasi. Para peserta diharapkan menjadi agen pelestari sejarah daerah melalui peran aktif di lingkungan sekolah masing-masing.
Muhammad Amran Jabal mengungkapkan rasa bangganya dapat mengikuti pelatihan tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini, di mana siswa membutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih kontekstual, komunikatif, dan menyenangkan.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama dalam mengenalkan sejarah lokal yang sering terlupakan. Saya berharap bisa menularkan pengetahuan ini kepada siswa di sekolah agar mereka lebih mengenal identitas dan akar budayanya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pendekatan budaya tutur dapat menciptakan kedekatan emosional antara siswa dan materi sejarah, sehingga lebih mudah memahami nilai-nilai perjuangan, kearifan lokal, serta kontribusi tokoh-tokoh daerah dalam perjalanan sejarah bangsa.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan guru sejarah dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Selama pelatihan, suasana berlangsung interaktif melalui sesi diskusi, praktik penyampaian cerita sejarah, hingga penyusunan perangkat pembelajaran berbasis sejarah lisan. Para peserta juga diberi kesempatan mempresentasikan rencana implementasi metode ini di kelas masing-masing.
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan selaku mitra utama pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa pelatihan serupa akan terus digelar secara berkala. Pemerintah daerah menilai penguatan sejarah lokal di sekolah sebagai langkah penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki kebanggaan dan kecintaan terhadap identitas daerah.
Kepala SMA Negeri 3 Bulukumba, dalam keterangannya, turut mengapresiasi partisipasi gurunya dalam pelatihan tersebut. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat dibagikan kepada rekan-rekan guru lainnya, serta diimplementasikan secara nyata dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dengan mengikuti pelatihan ini, Muhammad Amran Jabal tidak hanya memperluas wawasan dan keterampilannya sebagai pendidik, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya Sulawesi Selatan melalui jalur pendidikan.
Tinggalkan Komentar