Dari Kelurahan Sapolohe, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, lahirlah sosok pelajar inspiratif bernama Adha Edies Wulandari. Siswi kelas XI UPT SMAN 3 Bulukumba ini bukan hanya dikenal karena segudang prestasi yang diraih, tetapi juga karena semangatnya yang tulus untuk membawa perubahan positif di lingkungan sebayanya.
Adha, yang lahir pada 12 Desember 2008, sejak usia belia telah menunjukkan kemampuan luar biasa di bidang akademik, literasi, seni, hingga kepemimpinan remaja. Tahun 2023 ia meraih Juara 2 Pameran Projek P5 se-Kabupaten Bulukumba, lalu pada 2024 menyabet Juara 1 Lomba Ceramah Tingkat Kecamatan HUT RI. Tahun yang sama menjadi momentum emas baginya karena berhasil meraih medali emas dalam berbagai kompetisi sains nasional, mulai dari Olimpiade Kedokteran Dasar KSNP, Matematika, Informatika, Kimia, hingga Biologi. Puncaknya, ia lolos ke tahap 2 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2025 yang digelar Puspresnas.
Selain berprestasi di bidang akademik, Adha aktif dalam dunia literasi, debat, hingga seni. Ia tercatat sebagai peserta Lomba Monolog Euforia 2024, Debat Festival Anti Korupsi 2024, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Festival Pelajar 2025. Ia juga mengemban amanah sebagai Juara 1 Duta Anak Putri Kabupaten Bulukumba 2025, sebuah gelar yang dijalankannya dengan penuh tanggung jawab.
“Aku percaya bahwa dengan semangat dan usaha sungguh-sungguh, tantangan bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Aku ingin menjadi inspirasi bagi orang lain untuk terus berjuang dan tidak menyerah,” tutur Adha penuh keyakinan.
Di sekolah, ia aktif di Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Rohis, serta PIK-R SMAN 3 Bulukumba, wadah yang mengasah kepemimpinan dan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Sebagai Duta Anak Bulukumba, Adha menekankan pentingnya peran anak dalam pembangunan. Menurutnya, program Duta Anak memberi ruang bagi generasi muda untuk menjadi pelopor, pelapor, sekaligus agen perubahan dalam isu kesejahteraan dan hak anak.
Ke depan, Adha bercita-cita lolos ke FIKSI 2025, masuk OSN Nasional bidang Informatika 2025, dan meraih impian besarnya: masuk Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS). Ia meyakini bahwa kejujuran, tanggung jawab, dan doa orang tua—terutama almarhumah ibunya, Mira Astuti, serta ayahnya, Muhammad Idris—adalah kunci keberhasilannya.
“Dengan amanah sebagai Duta Anak, aku ingin menyuarakan aspirasi dan hak anak, membawa perubahan positif bukan hanya di sekolah atau kabupatenku, tapi juga lebih luas lagi. Aku percaya, dengan kerja sama dan semangat yang kuat, kita bisa menciptakan dunia yang lebih peduli dan ramah bagi anak-anak,” tegasnya.
Adha Edies Wulandari adalah gambaran generasi muda Bulukumba yang cerdas, tangguh, dan peduli. Dari pelosok desa, ia membuktikan bahwa tekad dan kerja keras dapat membawa seseorang bersinar terang serta memberi dampak besar bagi masyarakat.
Tinggalkan Komentar